M
Macam, seperti, rupa, laksana
Macan lunjuk’an, mainan anak-anak, menerka hasil putaran koin (mata-uang) terakhir, apakah bergambar macan atau bergambar “lunjuk”, dengan taruhan mainan juga seperti karet gelang, kelereng atau dakocan.
Mada’i, masa’ iya
Madi, daripada, mis : madi (daripada) ke ulu lebih baik ke ilir
Maer, membayar
Mak De, dari kata “umak-besak”, nenek, orang tua perempuan dari ibu/umak/ ayah.
Malak 1), (sikap), jenuh, jera, kapok
Malak 2), (selera makan) bosan menyantap makanan itu-itu saja
Malam isuk, besok malam
Malam luso, lusa malam
Malam kemari, kemarin malam
Malam ‘keni, malam ini, misalnya : “Malam ‘keni, tolong ke rumah yo, tak tolong maco yasin...” = “malam ini tolong ke rumah kami, mau minta tolong membaca yasin”.... lihat : “yasinan”.
‘Hmalam ‘Ni, (diawali desahan “hhh”), tadi malam
Semalam, satu malam
Mamang, adik saudara laki-laki
Maleng, maling, mencuri
Mamak, mak, panggilan untuk paman, saudara muda dari orang tua, biasanya mengawali penyebutan namanya misalnya “Mamak Pian”, “Mak Pian”
Mamang, mang, atau orang yang lebih muda dari orang tua kandung, biasanya mengawali penyebutan namanya misalnya “Mang Derus”
Mambu, bau busuk, bau tak sedap, lihat “bacin”
Bemambu, berbau, busuk, bau badan dlsbnya.
Mancik, geretan, pemancik, pemantik
Mancu, mencuci kendaraan atau rumah, mencuci sesuatu yang berlatar luas dengan mengguyurkan atau menyiramkan banyak air, menyikat dan mengelap atau mengeringkannya. Misalnya tikar, lantai, terpal dll.
Manek, manik, manik-manik, plastik warna-warni berbentuk bola mini untuk menghiasi sesuatu
Manti, untuk, “manti apo” = untuk apa, beda dengan “panti”= untuk siapa
Maong, aroma dan rasa yang tidak sedap
Marhaban, tradisi syukuran pemberian nama putra-puteri yang baru lahir, diiringi dengan pembacaan Ayat Suci Al Qur’an dan bagian syair “Berzanji” dan makan minum; sembari mendo’akan agar anak tersebut menjadi anak sholeh dan berbakti pada orang tuanya.
Marokela, biarkan lah, bandingkan dengan Bhs Sekayu : “mare” = biar, biarlah
Marungan, bangunan kecil (sek ukuran 2 x 3 meter), terbuka dan beratap di halaman rumah, tempat mangkal masyarakat pada sore atau malam hari membicarakan persoalan-persoalan kampung.
Masin, asin, rasa asin, bernas
Masuh, dari “membasuh”, membersihkan sesuatu dengan hanya mengalirkan air ke bagian yang kotor.
Mati, matek, meninggal, mati
Mati asi, meninggal atau mati sia-sia, seperti matinya seekor anjing yang tidak ada orang mau menguburkannya
Mati bujang, meninggal sebelum sempat kawin
Nak mati payo, mati pun mau, demi untuk memperjuangkan sesuatu
Mati pegi, biarkanlah.... biar matipun ... lebih kasar dibandingkan dengan “marokela”
Mati-matian, berjuang sekuat tenaga
Mati ngejut, meninggal mendadak
‘Mbuk, sebutan pada saudara tua perempuan, Bhs Palembang : “ayuk”
Mecot, macet, ingkar-janji
Me ......, awalan yang menyatakan perbuatan, perilaku, melakukan sesuatu, kondisi
Me’dikdik, perut kebanyakan minum
Mejak’i, memijit urut bagian anggota tubuh tertentu saja
Melayou, berbicara tanpa arah, maksud dan tujuannya tidak jelas, kata-kata dan kalimat yang tidak dapat dimengerti,
Pembicaraan yang menandakan seseorang dalam kondisi tertekan (depressi, stress), berbicara panjang lebar tanpa disadari, berbicara sambil mabuk (akibat minuman keras), berbicara banyak saat mengalami demam panas, biasa dialami menjelang seseorang berubah menjadi gila/hilang ingatan.
Melekot, bengkok
Melengkuk, lengkuk, membelok, belok
Meleng, lengah, misalnya “meleng dikit, campak tertumbur” = lengah sedikit jatuh tertabrak.
Melengos, memalingkan muka dengan ekspresi sinis
Meleter, pakaian yang melebihi batas tumit sehingga menyentuh tanah
Mencarut, ngomong kotor cenderung bernilai dosa, menyebutkan nama kemaluan laki/perempuan dalam kalimat pembicaraan.
Mencong, garisan yang tidak lurus atau miring (seharusnya lurus), salah membuat garisan atau guntinngan
Mencong-mencong, kesalahan dan kemiringan tidak beraturan, arah garisan atau guntingan ke sana ke mari
Mengkayangan, makan terlalu banyak sampai sakit perut, susah bergerak dan berjalan
Meng ‘nggu ‘nggu, menangis terseduh-seduh dengan suara tinggi, biasanya dilakukan ahli musibah yang kurang mampu menerima takdir, mendekati perbuatan meratap.
Mengkelanan, keselet (Palembang), makanan tersangkut di tenggorokan
Merajuk, ngambek
Merajuk tuo, orang tua yang merajuk
Meraung, Duduk Meraung, duduk jongkok
Merengut, bermuka masam, cemberut
Meringam, mengganggu
Meroyak, “keridasan” koreng atau kudisan dari kecil membesar dan menyebar dari satu bagian ke bagian lainnya
Merut’i, dari kata “perut”, menyayat atau mengiris sebagian dari ikan atau unggas (ayam, itik, bebek) untuk memberisihkan dan mengeluarkan isi perut, memotong-motongnya sebelum dimasak. Bandingkan dengan “purak’i, murak’i”.
‘Me’la, dari “mun la”, kalau sudah
‘Mela tak kodak nian.....”, kalau benar-benar tidak sempat
Mengkatak, katak, kodok
Mengkiringan, ikan mengkiringan, ikan tenggiri, yang hidup dari lebak atau sungai, ada juga yang menyebutnya “ikan tenggiri”, berukuran sekitar 5 x 2 cm, namun berbeda dengan ikan tenggiri dari laut. Ditangkap dengan cara dipancing (umpan nasi), ditangguk atau ditangkul.
Mentelot, dari kata “potlot”, pensil Mentutu, ikan mentutu, ikan betutu, (Oxyeleotris marmorata) adalah nama sejenis ikan air tawar. Meskipun agak jarang yang berukuran besar, ikan ini digemari pemancing karena betotan (tarikan)nya yang kuat dan tiba-tiba. Nama-nama lainnya di pelbagai daerah di Indonesia adalah bakut, bakutut, belosoh (nama umum), boso, boboso, bodobodo.
Meralang, tanggung, di bawah kelewatan, ke atas belum sampai Tuo meralang, julukan bagi kaum pria berusia tanggung, sudah beristeri dan mempunyai anak, satu pihak masih bergabung dalam pergaulan dan aktivitas remaja seperti main bola, main musik, kumpul-kumpul, di pihak lain sudah digolongkan sebagai bagian dari kaum tua-tua dusun.
Merata, makan sedikit-sedikit, ngemil
Miang, gatal-gatal
Keno miang, terkena penyakit gatal-gatal
Tumbuh miang, kena/tumbuh keringat malam
Micing, berkedip mata sebelah, lihat “picing”
Milar, meliuk
Me-ilar-ilar, ular yang berjalan meliuk-liuk
Mile, milih, memilih
Tepile, terpilih
Pemilean, pemilihan
Pemilean Umum, Pemilihan Umum
Milu, ikut bepergian ke suatu tempat, bergabung mengikuti kegiatan tertentu
Milu enjoan, ikut serta dalam suatu kegiatan atau permainan, namun sebagai penyemarak saja, tidak dibebani kewajiban atau resiko seperti pemain sebenarnya. Ikut-ikutan
Misal, Iji misalnyo, seperti, misal, misalnya
Moak, mual (emosi) bosan menghadapi kejadian negatif terus menerus.
Moal, jawaban mengiyakan atas pertanyaan tentang keberadaan sesuatu atau seseorang, misal : ado bapakmu?, ado duit ‘ndo?.... dijawab : moal.
Moat, muat, cukup menampung
Moatan, muatan, barang/orang yang ditampung
Tak temoat, tidak muat
Temoat la, bisa muat
Monong, menung, ngelamun, khayal
Temonong, termenung, mengkhayal
Muat Gawe, (terbukti) berzina
Mube, nambah makan, makan nasi lebih dari satu piring, sudah habis satu piring nambah lagi
Bubean, nasi yang disiapkan untuk tambahan makan
Mubek, rintik-rintik, gerimis
Mudah saro, lihat “perenge”, perenge, cengeng
Mujur, mendingan, lebih baik, masih untung
Mukun, guci yang terbuat dari tembikar bermutu tinggi
Mulan, pemula, mengawali, pemacu,
Mulan api, api kecil yang dihembus menjadi besar
Mun, jika, kalau, mungkin
Mun tak uji, kalaupun tidak terjadi ....?????
Mun ‘la, ‘me’la.... kalau sudah
Mucueng, monyong
Munceungi, monyongi
Munyang, orang tua dari nenek/gede
Gede munyang, nenek moyang
Muncung, muncungi, moncong mulut, menghina dengan memoncongkan mulut dan ekspresi sinis.
Murup, api membesar, proses dari bara api menjadi api, biasanya diperceoat dengan cara ditiup atau dikipas
Musung, mengambil madu dari sialang/batang tempat bertengger sarang lebah madu
Mutung, terlalu masak (gorengan), gosong
Muta, muntah
Nak muta 1), mau muntah
Nak muta 2), muak, sama dengan “luwat”, misalnya “lumer la aku dengan kau iko, kapan teliat nak muta” = muak aku dengan kau ini, kalau ketemu (terlihat) mau muntah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar